Senin, 24 Januari 2011

Suka Duka Tukank Tattoo

     Tahun1997.Pertama kali aq Mengenal Tattoo,saat itu aq masih SMA,aq melihat Beberapa Temanku di Tattoo Oleh Seorang Tukank Tattoo yg Bernama Arip,lama Kelamaan aq Suka & Ingin Memepelajari Seni Tattoo,Hingga Sekolahku aq Tinggalkan Demi Tattoo,pada waktu itu aq Masih SMA Klas 1.,uang dari Ortuku buat Bayar SPP 3 bln aq pakai Buat Pergi Ke Bali hanya untuk mempelajari Seni Tattoo.
    Akhirnya Aq tiba juga d bali dengan uang yang pas2'an,di sana aq menemukan Seorang Tukank Tattoo yang pada waktu itu panggilannya Tuek sedang Mentattoo Pasiennya,Kemudian aq ikuti Kemanapun dia Pergi,sampai2 dia Tidurpun Aq Ikuti juga di sampingnya,selama 1 minggu aq ikuti,tiba2 Muncul Kecurigaan dari dia,Hingga aq di Tangkap Rame2 & Hampir di Pukuli Puluhan massa yang Mengira aq ini Maling yang Mau Mencuri Barang2 Si Tukank Tattoo itu,aq pun Mengelak & aq ceritakan bahwa aq mau Belajar Tattoo Ke Tukank Tattoo itu tapi mau Ngomong ke Tukank Tattoo itumasih ga Berani,kemudian si Tukank Tattoo itu bisa Menerima Alasanku yang selama ini Mengikuti dia,& Massa yang hampir memukuli aq pun Pergi dengan Sendirinya.
     Waktu demi waktu aq terus Belajar & Belajar Hingga akhirnya Aq Bisa MengArsir Gambar & itupun dibutuhkan Waktu yang cukup Lama yaitu 6 Minggu,Kemudian aq di ajari mengambil 1 Titik Pusat Pertama kali jarum menusuk Kulit dari Sebuah gambar yang Lumayan Sulit,dia Bilang : Carilah 1 titik Pusat Dari suatu Gambar,jikalau sudah Ketemu,maka engkau akan Menemukan Jalan gambar itu sendiri dengan mudah,walaupun gambar itu sulit akan menjadi mudah bagimu bila engkau menemukan 1 titik pusat itu.
     Selama 8 Bulan aq Belajar Tattoo di Bali itupun setiap Malamnya aq Istirahat di depan Teras Toko2 di daerah Kuta,Waktu itu di Bali Masih belum ada yang namanya Studio Tattoo,Dulu klo kerja bagaikan SalesBoy yang kemana-mana Membawa sebuah tas yang Berisikan Perlengkapan Alat2 Tattoo,Pada waktu itu yang Paling Rame adalah Tattoo Temporary,klo Permanent Masih Jarang karna pada waktu itu Tattoo Masih di anggap Kriminal.
      Sampai tiba Akhirnya Aq Pulang Ke Surabaya & mulai menjadi Tukank Tattoo......
             Terima Kasih (Alm)Master Tuek Atas Jasa-Jasamu yang Telah Mendidik & Mengajari aq Tentang Apa arti dari Seni Tattoo,tanpa anda aq Bukanlah apa-apa..
  By :Ambon Tattoo Anarchy Surabaya
 
    

Senin, 17 Januari 2011

Tattoo Bukanlah Kriminal






Tattoo Is Not Crime

Seni Lukis Tubuh Atau Tattoo

Tattoo. Di awal kemunculannya era 90an, tattoo memiliki kesan negative di mata masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan tattoo banyak dipakai oleh para pelaku criminal seperti preman, copet, dan sebagainya. Namun, lama kelamaan tattoo tak lagi terkesan negative sampai muncul tattoo kontemporer.
Tatto sendiri mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1990. Seni tattoo berawal dari seni Body Painting, yaitu seni melukis tubuh. Untuk menghilangkan kesan negative tattoo, orang-orang yang tergabung dalam komunitas pecinta tattoo berusaha untuk menghilangkan kesan negative tattoo. Kemudian, tercetuslah ide tattoo kontemporer, yaitu tattoo yang dapat dihapus atau dihilangkan dalam periode waktu tertentu, sekitar dua sampai tiga minggu.Tattoo kontemporer diperkenalkan pertama kali oleh para seniman pecinta tattoo di Jogja, namun demikian tattoo kontemporer ini lebih terkenal di Bali pada awal pengenalannya, seiring berjalannya waktu kini tattoo kontemporer sudah terkenal diseluruh penjuru Indonesia terutama Bali dan Jogja. Geolito, sebagai salah satu anggota komunitas tattoo Jogja yang juga berprofesi sebagai pembuat tattoo kontemporer di pinggiran toko jalan Malioboro yang pada hari kamis 8 april 2010 lalu kami wawancarai berharap setelah adanya tattoo kontemporer ini masyarakat bisa menerimanya sebagai seni, bukan lagi sebagai identitas yang terkesan 'kriminal'.
Tattoo kontemporer dibuat dengan bahan yang sama sekali berbeda dengan tattoo permanen, yaitu heina (pacar). Bahan ini sama sekali tidak berbahaya, terbuat dari dedaunan yang banyak terdapat di Kalimantan, yaitu daun inay (dalam bahasa melayu). Menurut Geolito bahan ini tak memiliki efek samping selain alergi bagi kulit-kulit tertentu yang memang rentan terhadap bahan-bahan tertentu.
Menurutnya, peminat tattoo kotemporer ini kebanyakan adalah kaum wanita. Motif favorit wanita biasanya motif bunga atau kupu-kupu.. Saat ditanyai alasan kenapa mereka ingin bertato adalah untuk kepuasan tersendiri. Mereka beranggapan tattoo itu indah dan bangga menggunakannya. Geolito menyimpulkan hal tersebut menunjukan bahwa kini tattoo tak lagi menjadi hal negatif yang dianggap mengotori tubuh dan hanya dikenakan oleh pelaku kriminal. “Yang kriminalkan orangnya mbak, bukan tattoonya”, ujarnya seraya tertawa.
Proses pembuatan tattoo kontemporer ini, pertama motif tattoo ditentukan, bagian tubuh yang akan ditatto dibersihkan terlebih dahulu dengan air. Setelah itu pembuatan tattoo dimulai, dengan cara melukiskan heina secara teratur sesuai dengan motif yang diinginkan. Setelah itu didiamkan hingga mengering dan tidak boleh terkena air selama 90 menit sesudah tattoo dibuat.
Geolito mematok harga Rp 30.000,- untuk tattoo berukuran kecil dan Rp 40.000,- untuk tattoo ukuran besar, sedangkan untuk tattoo yang sangat besar dipatok harga Rp 100.000,-. Dia menerima semua permintaan tattoo, namun dia membatasi umur pelanggannya yakni 18 tahun ke atas. “Kalau didampingi orang tuanya sih, mbak, anak SD juga saya mau tattoin,” ujarnya. Geolito berharap pandangan masyarakat terhadap tattoo yang hingga saat ini belum seperti yang diharapkannya dapat membaik. Pria bertatto ini berprinsip tattoo adalah seni, dan sama bernilainya dengan seni-seni lain seperti seni lukis atau seni lainnya. Tertarik untuk bertattoo?